Selasa, 03 September 2013

Manfaat dan khasiat ubi jalar ungu untuk kesehatan

Manfaat dan khasiat ubi jalar ungu untuk kesehatan - Tanaman ini mungkin masih sering dianggap sebagai makanan kampungan atau ndeso. Sebenarnya makanan yang dianggap ndeso ini memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh bahkan lebih baik jika dibanding makanan modern (fast food).

Ubi jalar ini memiliki nama latin Ipomea batatas poiret. Ubi jalar ini ternyata juga banyak sekali dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat camilan misalnya kue, minuman, bakpao, dan bahkan es krim.

Kandungan ubi jalar ungu memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis ubi yang lain, yakni dari 100 gr ubi ungu mengandung vitamin A kurang lebih 7.700 mg mengalahkan kandungan vitamin A pada buah tomat dan bit.

Kandungan ubi jalar ungu yang lain di antaranya Zn, K, Mg, Cu, lisin, vitamin C, B1, mineral, lemak, protein, serat kasar, dan juga termasuk sumber karbohidrat tinggi.

Adapun khasiat ubi jalar ungu bagi kesehatan antara lain sebagai berikut:
  1. Melancarkan aliran darahZat antosianin (pigmen warna ungu) pada ubi jalar ungu ini merupakan zat anti-oksidan yang mampu menyerap polusi udara, serta mampu menghambat pembekuan darah sehingga aliran darah menjadi lancar.
  2. Mencegah kanker
    Kandungan betakaroten, vitamin C, dan E dapat berfungsi sebagai anti-oksidan yang mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dan berbagai penyakit kardiovaskuler.
  3. Melancarkan pencernaanSerat dan pektin yang ada dalam ubi jalar ungu ini mampu melancarkan pencernaan sehingga gangguan pencernaan seperti sembelit dan wasir bisa diatasi.
  4. Anti-oksidanAntosianin pada ubi jalar ungu ini juga memiliki fungsi sebagai anti-oksidan, anti-kanker, anti-bakteri, serta melindungi terhadap kerusakan hati, serangan stroke, hingga penyakit jantung.
  5. Anti-kankerZat selenium dan iodin dalam ubi jalar ungu 20 kali lebih tinggi dari ubi lain sehingga bisa menjadi sel anti-kanker.
  6. Anti-bakteriAktivitas anti-bakteri dalam ubi jalar ungu 3,2 kali lebih tinggi dibanding berbagai varietas blueberry.
  7. Sumber karbohidrat
    Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam ubi jalar ungu ini bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti nasi. Selain itu warna ungu ubi ini juga bisa dijadikan pewarna alami makanan.

Bagaimana? Masih memandang ubi sebagai makanan kampungan? Memang sih jika kita terlalu berlebih mengkonsumsi ubi bisa mengakibatkan kita sering buang angin. Maka dari itu tetap bijaksana dalam mengkonsumsi nya sehingga selain rasanya yang enak bisa kita dapatkan, khasiat ubi jalar ungu bagi kesehatan juga bisa dapatkan.

sumber: inovasikesehatan.blogspot.com

Cara pemeliharaan dan pemupukan tanaman ubi jalar

Cara pemeliharaan dan pemupukan tanaman ubi jalar
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.

Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.

PENYIANGAN
Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

PEMBUBUNAN
Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 
  1. Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
  2. Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
  3. Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.


PEMUPUKAN
Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.

Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg Cl/ha).

Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.

Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).

sumber: http://agromaret.com


Cara budidaya ubi jalar secara organik

Cara budidaya ubi jalar secara organik
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia, yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.

Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi tanaman ini adalah 21-27oC dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per tahun. Budidaya ubi jalar memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari.

Di Indonesia, budidaya ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.

Penyiapan bibit ubi jalar
Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara generatif dan vegetatif. Pertama adalah perbanyakan melalui umbi. Caranya pilih umbi berkualitas baik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya.

Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

Cara kedua adalah perbanyakan vegetatif dengan distek. Calon indukan diambil dari tanaman yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Caranya, potong batang tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan minimal terdapat dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh.

Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi penanaman.

Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar
Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, gembur, banyak mengandung hara dan memiliki drainase yang baik. Budidaya ubi jalar pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan bentuknya benjol.

Derajat keasaman tanah yang ideal untuk budidaya ubi jalar sekitar 5,5-7,5 pH. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada musim kemarau.

Budidaya ubi jalar relatif tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Apalagi bila ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan.

Untuk budidaya ubi jalar secara organik, berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang yang bagus adalah campuran kotoran ayam dan sapi atau kambing yang telah matang. Campurkan pupuk pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.

Penanaman ubi jalar
Ubi jalar ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.  

Di awal pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru.

Pemeliharaan dan perawatan
Tanaman ubi adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus.

Setelah 2-3 minggu penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru.

Pada umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman, radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini dilakukan sekaligus dengan menyiangi gulma.

Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.

Pemanenan budidaya ubi jalar
Pemanenan ubi jalar bisa dilakukan pada umur 3,5-4 bulan. Perhatikan cuaca saat menjelang panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Hal ini terjadi pada budidaya ubi jalar yang dilakukan di musim kemarau. Apabila terjadi hal tersebut segera lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan.

Panen dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Secara umum tanaman ubi jalar yang baik dan tidak terserang hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.
Setelah dipanen, ubi jalar dicuci dan disortir kemudian masukkan dalam karung dan simpan ditempat kering sebelum dijual ke pasar .

sumber: alamtani.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More