Rabu, 17 April 2013

Cara budidaya kacang tanah dan cara pemeliharaannya

Cara budidaya kacang tanah dan cara pemeliharaannya
Cara budidaya kacang tanah dan pemeliharaannya  - Tanaman kacang tanah merupakan tanaman yang unik karena dapat memupuk dirinya sendiri sebab memiliki bintil pada akarnya. Bintil akar berisikan bakteri rizobium yang berguna untuk memfiksasi unsur nitrogen dari udara dan membuatnya menjadi tersedia bagi tanam kacang tanah tersebut. Produksi tanaman kacang tanah per hektarnya dipengaruhi faktor bibit, tanah, pemeliharaan tanaman kacang tanah dan juga karena faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor iklim.

Klasifikasi Tanaman Kacang Tanah :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Arachis
Spesies: Arachis hypogaea L.

Syarat Tumbuh Kacang Tanah :
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun.
b. Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
d. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
e. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
f. Keasaman tanah / pH antara 6,0-6,5.
g. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
h. Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.

Cara Budidaya Kacang Panjang :
Benih
Disarankan agar memperoleh produksi yang baik sebaiknya menggunakan benih unggul yang saat ini sudah banyak tersedia.

Pengolahan Lahan Tanam
1. Lahan di bersihkan dari gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.
2. Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm.
3. Jika lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
3. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah:
a. Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
b. Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat.

Cara Menanam Kacang Tanah
a. Buat lobang tanam dengan tugal dengan kedalaman 3 cm sesuai dengan jarak tanam yang di inginkan.
b. Jarak tanam kacang tanah adalah 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, atau 20 x 20 cm.
c. Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Penanaman dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II).
d. Tutup lobang tanam dengan memasukkan tanah di sampingnnya menggunakan kaki.

Pemeliharaan Tanaman Kacang Tanah
1. Penyulaman dilakukan jika ± 3-7 hari setelah tanam ada tanaman yang tidak tumbuh.
2. Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.
3. Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah
Hama tanaman kacang tanah :
a. Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati.
Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.

b. Ulat Penggulung Daun
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.

c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.

d. Ulat Jengkal (Plusia sp)
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.

e. Kumbang Daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Pestona.

Penyakit tanaman kacang tanah :
a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”
Penyebab: bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.).
Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk.
Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.

b. Penyakit sapu setan
Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis.
Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun.
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.

c. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola.
Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang.
Pengendalian: dengan menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.

d. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda.
Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk.
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.

e. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu.
Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan.
Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam

f. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg.
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya.
Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

Panen Kacang Tanah
Kacang tanah berumur pendek panen ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Dengan ciri - ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.

http://www.katamutiaracintaindah.com/2013/03/cara-budidaya-kacang-tanah.html

Inilah rahasia sukses membuat kue kembang goyang atau kue saroja

Inilah rahasia sukses membuat kue kembang goyang atau kue saroja
Banyak penyebab kegagalan membuat kue kembang goyang, seperti kue kurang renyah, kue lengket di cetakan dan kue cepat menjadi gosong. Simak tip rahasia suskesnya agar Anda suskes membuat kue yang sering juga disebut dengan nama kue kembang seroja.
Kembang Goyang

Bahan:
  • 250 g tepung beras
  • 350 ml santan
  • 2 butir telur
  • 4 sdm gula pasir
  • ½ sdt garam halus
  • Minyak untuk menggoreng
Cara Membuat:
  1. Campur tepung beras, gula pasir dan garam. aduk rata.
  2. Tuang telur santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk hingga tercmpur rata. Saring.
  3. Panaskan cetakan kembang goyang. Celupkan ke dalam adonan. Goreng sambil sesekali cetakan digoyang-goyang agar kue terlepas dari cetakan hingga matang, kering dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.
  4. Simpan kue di dalam stoples kedap udara.
Untuk 350 g

Kiat Sukses:
  1. Kembang goyang lengket dicetakan. Penyebabnya, karena adonan terlalu cair/kurang tepung, cetakan belum cukup panas ketika dicelupkan ke adonan atau minyak untuk menggoreng kurang panas.
  2. Kue kurang renyah. Penyebabnya, tepung yang digunakan tepung lama.
  3. Kue gosong. Penyebabnya, terlalu banyak penggunaan gula atau api terlalu besar.
  4. Warna kue pucat. Penyebabnya, kurang penggunaan gula atau waktu menggoreng yang kurang lama.
  5. Kue terlalu berminyak. Penyebabnya, minyak penggorengan kurang panas dan saat meniriskan kue ditumpuk.
  6. Pastikan cetakan dalam keadaan panas ketika dicelupkan ke alam adonan. Cetakan dingin menyebabkan adona tidak menempel di cetakan.
  7. Agar kue matang dan kering merata, goreng kembang goyang di dalam minyak yang banyak. 
(sumber : http://budiboga.blogspot.com/2011/11/rahasia-sukses-membuat-kue-kembang.html )

Selasa, 09 April 2013

Cara menanam jagung yang benar

MEMILIH BENIH
Benih bermutu merupakan syarat utama untuk mendapatkan panen yang maksimal. Disebut benih bermutu; jenisnya murni, bernas, kering, sehat, bebas penyakit dan campuran biji rumput yang tidak dikehendaki. Kriteria ini biasanya menghasilkan tanaman sehat, kekar, kokoh dan pertumbuhan yang seragam.

PEMILIHAN LAHAN LAHAN YANG BAIK
Lahan yang baik adalah lahan yang kering, berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan gambut yang telah diperbaiki atau lahan basah bekas menanam padi. Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik Jagung harus ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam.

KADAR pH

Meskipun idealnya memerlukan pH 6,8 tetapi jagung bisa toleran terhadap lahan tanaman pH 5,5 – 7.0. Apabila ada tanah yang pH nya terlalu rendah bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur. Kemudian agar lebih efisien, aplikasinya bisa dilakukan bersama dengan pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan disiram agar kapur bisa tercampur secara merata. Kebutuhan kapur sangat bergantung pada nilai pH awal lahan. Sebagai patokan, untuk satu hektar lahan yang memiliki pH 5,0 dibutuhkan kapur antara 2 sampai 4 ton. Apabila pH lahan terlalu tinggi atau basa, maka dapat diturunkan dengan menaburkan belerang. Namun hal ini dilakukan jika nilai pH lahan memang sangat tinggi yakni 8,0 atau 9,0

PENGOLAHAN LAHAN PEMBERSIHAN GULMA

Sebelum jagung ditanam, lahan perlu dibersihkan dari gulma dan tanaman liar. Gulma seperti alang alang, rumput teki, semak dan pohon perdu disiangi sampai ke akar akarnya. Gulma itu dibakar, abunya ditaburkan ke lahan sebagai kompos untuk kesuburan tanah. Gulma jangan dikubur, karena dikawatirkan akan munculnya hama seperti rayap dan semut. Selain itu, alang alang dan rumput teki bisa tumbuh kembali apabila hanya dikubur di dalam tanah. Selain gulma, pohon pohon besar yang tumbuh di sekitar lahan dan berpotensi menghalangi masuknya sinar matahari; untuk jagung melakukan proses fotosintesis, juga perlu ditebang.

PENCANGKULAN
Pencangkulan dilakukan dengan memindahlkan tanah bagian bawah sedalam 15 s/d 20 cm ke atas permukaan lahan. Selain untuk menyeimbangkan ketersediaan unsur hara antara bagian bawah dan bagian atas lahan, pencangkulan juga dimaksudkan membuat tanah lebih remah dan gembur. Untuk lahan yang memiliki jenis tanah gembur atau bekas tanaman semusim, pencangkulan cukup dilakukan sekali saja. Sementara itu untuk lahan yang memiliki tanah berat, pencangkulan perlu dilakukan dua kali lalu digaru. Jika lahan yang digarap terlalu luas, pencangkulan bisa diganti dengan bajak agar pengerjaannya bisa lebih cepat.

PEMBUATAN BEDENGAN
Pembuatan bedengan untuk lokasi penanaman benih banyak dilakukan di dataran rendah pada lahan kering, lahan bekas sawah, atau lahan tadah hujan. Bedengan dibuat selebar 70 s/d 100 cm, dengan ketinggian antara 10 s/d 20 cm. Sedangkan untuk panjangnya disesuaikan dengan kondisi, kontur, lahan. Di daerah kering tinggi bedengan sebaiknya dibuat agak rendah untuk memudahkan penyiraman karena jika terlalu tinggi membutuhkan banyak air saat penyiraman. Di antara bedengan dibuat parit selebar 20 s/d 30 cm yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air di bedengan agar akar jagung tidak tergenang.

PEMUPUKAN
Pemupukan dimaksudkan meningkatkan kandungan unsur hara di lahan tanam. Waktu pemberian pupuk RI1, yang paling efektif selain bersama dengan saat pencangkulan atau pembajakan bisa juga diberikan saat akan membuat lubang tanam. Dengan cara begitu, pupuk RI1 yang diberikan akan tercampur merata dengan lahan tanam. Sebagai pedoman untuk lahan 1 hektar diperlukan 12 – 15 liter pupuk RI 1.

PENANAMAN PEMBUATAN LUBANG TANAM
Lubang tanam dibuat sedalam antara 2 s/d 5 cm menggunakan tugal, yakni alat terbuat dari kayu bulat panjang ujungnya runcing. Jarak lubang adalah 20 x 20 cm atau 20 x 40 cm. Agar barisan lubang tanam yang dibuat menjadi teratur, bisa digunakan alat bantu berupa tali yang dibentangkan sepanjang bedengan. Sementara itu, untuk benih yang ditanam di parit bedengan, diperlukan jarak antar lubang sepanjang 20 cm.

PENANAMAN BENIH

Untuk menghindarkan hama dan jamur serta untuk merangsang pertumbuhan dengan kualitas yang baik, sebelum ditanam benih direndam terlebih dahulu ke dalam air yang sudah dicampur pupuk RI1 selama 30 menit. Sesudah direndam perlu ditiriskan, tetapi tidak perlu diberi fungisida. Penanaman benih dilakukan pada pagi atau sore, saat matahari tidak begitu terik. Setelah benih masuk ke lubang, maka lubang itu harus ditutuip lagi dengan tanah secara ringan; tidak perlu dipadat padatkan. Waktu terbaik menanam benih adalah waktu akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa mengeluarkan buah, tanaman masih mendapatkan pasokan air dan diharapkan saat panen tiba, musim kemarau telah datang sehingga memudahkan proses pengeringan. Mengingat dewasa ini kondisi dan situasi musim di Indonesia selalu berubah, untuk memastikan jadwal yang tepat, seyogyanya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dinas pertanian setempat.

PERAWATAN
PENYULAMAN BENIH

Satu minggu setelah tanam benih akan tumbuh dan muncul tanaman muda. Saat itu pengecekan harus dilakukan. Jika ada benih yang tidak tumbuh, mati, atau tanaman muda terserang penyakit, segera lakukan penyulaman yakni melakukan penanaman benih kembali yang proses dan tata caranya sama dengan penanaman benih sebelumnya. Penyulaman ini dimaksudkan agar tanaman tumbuh seragam, baik umur maupun sosoknya. Karena itu penyulaman tidak bisa dilakukan setelah tanaman berumur di atas 25 hari, dikarenakan pada usia itu sistem perakaran tanaman sudah tumbuh kuat sehingga benih sulaman tidak mampu bersaing memperebutkan unsur hara.
PENYIANGAN GULMA
Penyiangan dilakukan dua kali; pada saat tanaman berumur 14 hari dan 40 hari setelah tanam. Untuk gulma seperti rumput atau perdu lain, penyiangan dilakukan manual dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman gulma sampai ke akar akarnya. Setelah itu gulma dikumpulkan dan dibakar sampai habis! Bersama penyiangan gulma yang kedua dilakukan juga pembubunan, yakni menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah dengan menggunakan tanah yang diambil di antara tanaman. Dengan menggunakan cangkul, tanah dipindahkan ke barisan jagung yang ada di kanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman semakin mencengkeram tanah sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin.

PUPUK LANJUTAN
Pada usia 15 s/d 30 hari setelah tanam atau setelah penyiangan pertama, tanaman perlu diberi pupuk lanjutan. Dengan tetap menggunakan RI1, pemberian pupuk ini dilanjutkan kembali setelah berusia 40 hari.

PENGAIRAN
Pengariran dilakukan dengan sistem leb; mengalirkan air ke dalam parit hingga meresap ke seluruh bagian bedengan. Cara ini lebih efisien dibanding penyiraman manual yang tentu memakan banyak waktu dan tenaga. Agar akar tanaman tetap mudah bernafas, usahakan saat melakukan pengairan air tidak sampai menggenangi bedengan. Untuk lahan yang tergolong kering atau saat tanaman mulai mengeluarkan buah, pengairan harus dilakukan dengan teratur dan terjadwal. Lahan yang terlalu kering atau kekurangan air saat proses pembuahan akan mengakibatkan tongkol tumbuh kecil sehingga mengurangi jumlah produksi pada saat panen.

MASA PANEN
Umur panen tergantung dari varietasnya. Tetapi ada beberapa ciri khusus, salah satunya adalah ketika daun jagung, kelobot, sudah berwarna putih kecoklatan dan tidak meninggalkan bekas apabila bijinya ditekan menggunakan kuku. Sebelum dipanen, daun jagung dikupas dan dipangkas bagian atasnya sehingga yang tersisa di pohon adalah buah jagung yang terkupas tetapi masih tersisa daunnya. Perlakuan ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pengeringan jagung. Setelah beberapa hari di pohon dan bijinya tampak mengering, barulah dilakukan pemetikan dengan mengambil waktu pada siang hari, ketika cuaca terik, agar kadar air dalam biji tidak bertambah. Ingat, kadar air yang tinggi menyebabkan buah jagung mudah terserang penyakit. Pemetikan jagung bisa dilakukan dengan memetik buahnya saja, tongkolan, atau sekaligus dengan daun keringnya. Jika jagung yang dipanen buahnya saja akan lebih mudah diangkut menggunakan keranjang atau karung, maka jagung yang dipanen dengan daunnya akan memudahkan pengangkutan bila menggunakan pikulan. Setelah jagung dipanen, selanjutnya perlu dilakukan penjemuran, pemipilan; memisahkan biji jagung dari tongkolnya, dan penyimpanan.

HAMA DAN PENYAKIT
PENANGGULANGAN HAMA
  • Penggerek Batang
Serangga ini meletakkan telurnya pada daun, dan setelah menetas larvanya akan memakan batang jagung. Gejala ini bisa dilihat ketika muncul lubang pada batang jagung. Selain itu, Penggerek Batang juga menyerang rambut dan pucuk tongkol buah jagung. Jika dibiarkan hama ini bisa menyebabkan berkurangnya produksi bahkan gagal panen. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menanam jagung secara serempak, melakukan rotasi, dan memusnahkan tanaman yang terserang.

  • Lalat
Hama lalat berwarna abu abu, meletakkan telurnya berwarna putih di bawah permukaan daun. Setelah beberapa hari menetas larva memakan daun, pangkal daun dan pangkal batang serta menyebabkan munculnya lubang lubang di seluruh bagian tanaman. Jika seranggannya hebat, batang bisa patah karena pangkalnya habis dimakan. Pencegahannya antara lain dengan melakukan penanaman serentak, memilih varietas yang tahan serangan hama, memasang mulsa jerami di atas bedengan dan selalu menjaga kebersihan dari gulma.

  • Ulat Tongkol
Ulat tongkol meletakkan telurnya yang berwarna putih di daun dan rambut tongkol. Setelah menetas telur akanberubah menjadi larva berwarna kuning berkepala hitam. Larva inilah yang akan menyerang tongkol buah, dan menyebabkan kebusukan. Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan satu per satu.

  • Ulat Tanah
Ulat tanah ini menyerang bagian bagian vital seperti batang dan buah. Hama ini menyerang pada malam hari dan dan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ulat tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda, membuat batang tanaman akan patah dan mati. Pencegahannya dengan menggunakan metode olah tanah.

  • Kumbang Penggerek Biji
Kumbang ini menyerang buah sejak saat panen sampai masuk ke dalam gudang. Biji buah menjadi keropos karena bagian dalamnya habis digerogoti, dan kerugiannya bisa mencapai 70%.

  • Kumbang Bubuk
Kumbang ini hampir seperti Kumbang Penggerek Biji, juga menyerang buah jagung. Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya lubang lubang pada biji jagung yang lama kelamaan biji jagung akan hancur menjadi bubuk. Hama ini menyerang biji yang kurang kering dan biasanya terjadi pada saat cuaca lembab, dan kerusakan yang terjadi bisa mencapai 10%.

  • Kutu Daun
Kutu daun menyerang dengan cara menghisap cairan makanan yang ada di daun. Tanaman akan kekurangan cairan dan daun berubah warna menjadi kuning, mengering, akhirnya mati. Pencegahan dilakukan dengan merotasi tanaman untuk memutus siklus kehidupannya.

  • Ulat Grayak
Dalam skala besar ulat grayak akan menghabiskan seluruh daun dan hanya menyisakan tulang daun. Pencegahannya dengan melakukan rotasi tanaman dan untuk menekan perkembangannya perlu menjaga kebersihan lahan.

  • Monyet dan Babi
Serangan kedua hama ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dalam waktu semalam monyet dan babi bisa menghabiskan dan merusak tanaman seluas seperempat
hektar. Untuk mengatasi hama ini bisa digunakan jerat dan kincir bambu yang bersuara keras.

PENANGGULANGAN PENYAKIT
  • Busuk Kelobot
Penyakit busuk kelobot, daun jagung, disebabkan oleh jamur dengan gejala munculnya bintik bintik bulat warna hitam kebiruan di kelobot. Buah akan membusuk, akhirnya mati. Pencegahannya selain berdekatan dengan pohon pisang; karena sama sama merupakan inang jamur, bibit harus direndam dengan RI1.

  • Bercak Daun
Penyakit ini juga disebabkan oleh jamur, menyerang daun, pelepah, dan tongkol buah. Gejalanya muncul bercak bercak berwarna coklat dan kuning di daun, pelepah, dan tongkol buah. Penyakit ini menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis sehingga mengganggu produktivitas. Pencegahannya dilakukan dengan menanam varietas yang tahan serangan penyakit ini. Pengendaliannya dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar tidak menular ke tanaman lain.
  • Busuk Tongkol
Pada awalnya jamur menyerang daun kemudian merembet ke buah, dengan gejalanya memunculkan bercak bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah. Akibatnya tongkol buah akan membusuk dan menyebabkan gagal panen. Pencegahannya dilakukan dengan menanam varietas yang tahan terhadap hama ini dan membersihkan gulma yang berpotensi menjadi inang jamur.

  • Busuk Kerdil
Penyakit kerdil disebabkan oleh virus yang pada awalnya memunculkan bercak bercak kuning muda dan memenuhi seluruh permukaan daun. Tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga kekurangan makanan dan menjadi cacat atau kerdil. Pencegahan terbaik dengan melakukan penanaman varietas yang tahan terhadap penyakit ini dan melakukan rotasi tanaman untuk memutuskan siklus kehidupan virus. Tanaman yang terserang harus dimusnahkan agar tidak menjadi inang dan menulari tanaman lain yang masih sehat.

  • Hawar/Blight
Penyakit Hawar disebabkan oleh bakteri yang biasa menyerang daun bagian bawah tanaman muda yang akan berbunga, dengan gejala awal munculnya bercak bercak pada daun berbentuk huruf V. Akibatnya pertumbuhan terhambat dan produktivitasnya menurun, daun mengering lalu mati. Pencegahannya selain menanam varietas yang tahan terhadap penyakit ini, juga harus membersihkan gulma di sekitar lahan terutama inang sejenis bawang. Sedangkan pengendaliannya dengan cara memeusnahkan tanaman yang terserang.

  • Bulai/Downy Mildew
Penyakit ini disebabkan jamur, dan bagian yang diserang adalah daun terutama pada tanaman muda berumur di bawah 40 hari. Daun berubah warna menjadi kuning keputih putihan dan di bagian bawahnya muncul semacam serbuk berwarna putih berbentuk seperti tepung. Serangan jamur ini akan meningkat pada suhu udara tinggi. Akibatnya tanaman rusak dan tidak bisa menghasilkan tongkol jagung yang sempurna. Jika serangan hebat tanaman mati. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan merendam benih dengan RI1 sebelum ditanam. Pengendaliannya dilakukan dengan cara membakar tanaman yang diserang.

  • Busuk Batang
Penyakit busuk batang disebabkan oleh bakteri yang gejala awalnya batang abgian bawah berubah warna menjadi kecoklatan kemudian membusuk, mati, dan patah secara tiba tiba. Dari titik patahan tercium bau busuk yang menyengat. Pencegahannya dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan lahan agar tidak menular ke tanaman yang masih sehat.

  • Karat Daun
Penyakit Karat Daun disebabkan oleh jamur dengan gejala awal muncul bercak bercak merah dan keluar serbuk seperti tepung berwarna coklat kekuning kuningan. Akibatnya tanaman tidak bisa melakukan fotosintesis fengan sempurna sehingga pertumbuhannya lambat, bahkan bisa mati. Pencegahannya dilakukan dengan menanam varietas yang tahan terhadap penyakit ini.

Catatan :
Dari semua jenis hama diatas ketika tanaman kita diserang hama, dapat dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :

Aplikasikan Nutrisi RI1 Organik dicampur dengan rendama daun tembakau dan extrak daun sirsak, extrak daun intaran, extrak daun suren kemudian semprot kan pada tanaman dan tanaman yang terserang hama secara merata.

sumber : http://pakarinfo.blogspot.com/2010/04/cara-bercocok-tanam-jagung.html

Cara menanam pisang yang baik dan benar

Cara menanam pisang yang baik dan benar
"Pisang" merupakan tanaman yang bagus apabila di tanam di tanah dataran rendah yang berhawa hangat, di atas tanah yang paling subur dan paling gembur."


"Pisang" yang sangat rewel persyaratannya justru "pisang" dari jenis yang paling enak, seperti "pisang" Susu, Raja, Ambon, Mas Kepok dan Tanduk.


PENYIAPAN TANAH UNTUK MENANAM "PISANG".

Apabila di pekarangan anda, tidak ada bagian tanah yang paling subur dan gembur (artinya, mudah meneruskan air ke bawah), sebaiknya anda jangan menanam "pisang" dari jenis-jenis tersebut tadi. Tanah yang ada batu-batunya juga mau, asalkan subur. Dan tempat-tempat di pekarangan yang paling sesuai untuk menanam "pisang" adalah tempat-tempat yang setiap harinya dilempari sampah-sampah (dapur, kebun) atau dekat WC.

Apabila pekarangan anda berupa tanah liat, "pisang-pisang" juga mau tumbuh bagus, tapi buahnya tidak begitu harum. Akan tetapi juga ada bahayanya, kalau air hujan yang menggenangi tanah itu tidak dapat cepat-cepat merembes ke bawah, "pisang-pisang"nya mudah sekali diserang penyakit, kalau tidak dibuatkan selokan-selokan pembuangan air yang baik untuk mengurangi kelembaban yang terus menerus. Tanah liat semacam itu harus diolah dulu dengan seksama sampai gembur, sebelum dimanfaatkan untuk bertanam "pisang".

Setiap tahun sekali harus didangir sambil diberi pupuk kandang yang sudah kering. Tapi jangan banyak-banyak, supaya "pisang"nya tidak hanyak membentuk anaka-anakan saja dan tidak mau membentuk buah.


PEMILIHAN BIBIT "PISANG".

Untuk bibit, gunakanlah anak-anaknya yang sudah tinggi 1 - 1 1/2 meter, tapi bibit demikian harus diambil dari rumpun "pisang" yang jelas dapat berbuah. Dengan demikian, selain kita mendapat bibit yang tanggung bakal dapat berbuah seperti induknya juga mengurangi rimbunnya rumpun tadi, sehingga individu-individu yang tinggal dapat tumbuh dengan sempurna.

Mengambil "pisang" anakan tidak boleh sembarangan. Setelah tanah sekitarnya dibongkar dan anakannya dipisahkan dari induknya, maka daun-daunnya harus dipotong tinggal tangkai-tangkainya saja. Begitu pula akar-akarnya hingga yang tinggal hanya bonggolnya saja yang besar.

Biarkan tanaman yang sudah brindil ini beristirahat dulu kira-kira tiga hari di tempat yang teduh. Hal ini dimaksudkan supaya dapat bertunas terlebih dahulu. Barulah kemudian ditanam di lubang penanamannya yang sudah disiapkan terlebih dahulu.


PENANAMAN BIBIT "PISANG".

Menanam "pisang" tidak boleh terlalu dekat jarak antara pohon yang satu dengan yang lain. Hal ini dimaksudkan supaya rumpun yang nantinya terbentuk tidak akan berdesak-desakan. Jarak lubang penanaman minimal empat meter antara pohon yang satu dengan yang lain.

Setelah 14 hari biasanya akan muncul daunnya yang pertama. Dan rata-rata dibutuhkan waktu 14 bulan, sebelum batang pohon "pisang" demikian dapat dipungut buahnya. Namun ini tentunya juga tergantung dari jenis "pisang" yang ditanam. Ada yang lebih awal dan ada yang lebih lambat sedikit. Anakan yang berbuah di tempat yang lama (jadi yang masih tumbuh dalam hubungan rumpunnya) biasanya berbuah lebih cepat dari pada anakan yang berdiri sendiri.

Namun kalau hendak memungut "pisang", jantungnya tidak perlu ditunggu sampai jadi buah semua. Apabila sudah kelihatan beristirahat tidak membentuk sisiran-sisiran lagi, segera dipotong, supaya buah-buah yang sudah terbentuk diatasnya dapat tumbuh pesat dan lekas masak.

Jantung "pisang" terkenal dapat dimasak sebagai sayur sesuai selera kita, namun tidak semua jenis "pisang" jantungnya dapat dibuat sayur. Hanya "pisang" Batu, Kepok dan Mas saja yang terkenal lezat jantungnya. Kalau "pisang" Kepok dan Mas masih dapat dimakan buahnya (sehingga jantungnya baru dapat diiris kalau beberapa sisir buah yang besar-besar sudah terbentuk). Kalau jenis "pisang" Batu, hanya diiris jantungnya saja, segera sebelum ada buah-buah yang terbentuk. Jenis "pisang" Batu hanya baik untuk diambil daun-daunnya saja untuk pembungkus. Namun kalau memang terlambat memotong jantungnya, kemudian sudah terlanjur ada beberapa sisir buah yang terbentuk, sebaiknya dipotong buahnya sewaktu masih mentah saja. "Pisang" Batu yang masih mentah dapat dipakai bumbu untuk membuat rujak petis. Rujak petis tanpa irisan "pisang" Batu mentah rasanya belum sempurna.

Di kalangan Farmasi jamu-jamu, "pisang" Batu mentah ini dikenal pula dpat menanggulangi diarhe.....


SAAT YANG TEPAT MEMANEN BUAH "PISANG".

Buah "pisang" ("pisang" pada umumnya) sebaiknya diambil sebelum masak benar. Dan saat yang paling tepat untuk menebang pohon "pisang", adalah kalau buah-buah "pisang" itu sudah tidak begitu kelihatan jelas lagi garis-garis seginya, karena sudah tumbuh penuh (jenis-jenis yang buahnya tidak bulat lintangnya). Jenis-jenis yang betul buahnya, harus ditunggu kalau sudah nampak tidak bakal bertambah gemuk lagi. Meskipun warna kulit buahnya masih hijau, namun waktu itu sudah saatnya untuk menebang. Sudah kemanggang. Istilahnya.... "pisang-pisang" itu harus diempos dulu sebelum dihidangkan sebagai buah meja.


Jenis lain yang enak pula buahnya adalah "pisang" Ambon, baik Ambon kuning (yang kulitnya memang kuning kalau sudah kebrangus) maupun Ambon Lumut (yang kulitnya tetap hijau walaupun sudah diempos). Jadi apabila anda memeram Ambon Lumut, jangan tunggu lama-lama, makanlah walaupun kulitnya masih hijau.... Karena sampai kapanpun kulitnya tetap hijau........

Selain lezat dimakan langsung, "pisang" Ambon juga enak kalau dimakan sebagai sale (bukan selai lho !). Buah yang masak dibelah dua dengan menggunakan pisau bambu (jangan pisau logam), kemudian dijemur di sinar matahari. Tiap hari hanya boleh menerima jatah sinar sebanyak lima jam saja, dan dijemur selama lima hari..... Hasilnya lebih memuaskan dari pada dijemur sehari penuh sampai kebrangas. Yang juga enak dimakan sebagai sale adalah "pisang" Mas. Sayang "pisang" Mas ukurannya kecil-kecil.... Lagi pula "pisang" ini lebih enak kalau dimakan matang secara langsung. Kalau sudah dikunyah tidak meninggalkan rasa kecut dalam mulut seperti "pisang" Susu (Raja Ketan) atau Ambon mentah.....

Namun yang paling lezat kalau disale adalah "pisang" Gembor nalaah.... Benar-benar ketagihan... kalau sudah pernah makan.... "Pisang" Raja juga enak... Apalagi kalau dimakan matang betul, rasanya manis dan manisnya tidak ada rasa kecutnya. Sayang daging buahnya agak kasar, sehingga lebih sulit dicerna dari pada "pisang" Ambon. Untuk bayi tidak begitu bagua, walaupun kadar vitamin D-nya cukup lumayan.....

Selamat bercocok tanam "pisang"

sumber : http://laely-widjajati.blogspot.com/2010/03/cara-menanam-pisang-yang-benar.html

Yuk belajar menanam pisang kepok

Yuk belajar menanam pisang kepok
Budidaya pisang kepok
Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kapok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya. Maka itu, ia disebut juga dengan nama pisang gepeng. Si kapok ini termasuk ke dalam jenis pisang yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah. Ia terdiri dari dua jenis yakni pisang kapok kuning dan pisang kapok putih. Pisang dengan daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal karena rasanya memang lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih. Pada dasarnya pisang kepok ini bisa tumbuh di mana saja, namun untuk kualitas buah yang baik, biasanya ada persyaratan lahan tanam yang harus dipenuhi. Budidaya pisang kepok banyak dilirik para petani sebab permintaan terhadap jenis pisang yang satu ini selalu stabil. Tertarik mencoba?


Persyaratan Tumbuh

Iklim

Secara prinsipil, budidaya pisang kepok sama saja dengan jenis pisang lainnya. Ia bisa tumbuh di lahan yang kering sekalipun sebab ia mendapat supply air dri cadangan yang ada di batangnya. Hanya saja, dalam kondisi tersebut, produksi buah tentu tidak bisa diharapkan. Iklim tropis yang cenderung basah juga lembab adalah kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan pisang. Sementara itu, kondisi angin juga perlu diperhatikan. Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin kumbang sebab bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga pertumbuhannya. Perhatikan pula curah hujan. Angka paling optimal adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahunnya dengan syarat 2 bulan kering. Cermati pula variasi curah hujan yang harus seimbang dengan ketinggian medium tanam sebab jika tidak akan mudah tergenang dan merusak kualitas batang pisang.

Medium Tanam

Sama seperti tanaman lainnya, pisang kepok juga akan tumbuh subur di medim tanah yang gembur dan kaya akan humus. Jauh lebih baik lagi jika tanah tersebut mengandung kapur atau berupa tanah berat. Pohon pisang termasuk tanaman yang “rakus” sehingga ada baiknya jika ditanam pada tanah kaya humus yang secara rutin diperbaharui dengan pupuk. Air pada medium tanam juga harus tersedia namun perhatikan agar tidak menggenang. Ketinggian tanah di area basah antara 50 sampai 200 cm, sementara itu di wilayah setengah basah yakni 100 sampai 200 cm. Jika ditanam di wilayah cenderung kering, ketinggiannya sebaiknya 50 sampai 150 cm.

Jangan menanam pisang kepok di tanah yang pernah mengalami erosi sebab hasil panen akan tergangggu. Pastikan pula agar tanah tersebut memiliki resapan air yang tinggi sebab pisang susah hidup pada tanah dengan kandungan garam sekitar 0,07%. Seperti disebutkan sebelumnya, pisang bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian 1000 m dpl sampai 2000 mdpl.

Budidaya: Pembibitan, Pemeliharaan, Pemanenan!

Bibit


Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif yakni dengan menggunakan anakan berupa tunas-tunas muda. Anakan yang baik memiliki ketinggian antara 1 meter hingga 1,5 meter. Adapun lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari pohon induk yang kualitasnya baik, produktif dan buahnya unggulan. Pastikan pula Anda mencermati tinggi indukan sebab akan mempengaruhi produksi pisang seperti jumlah sisir per tandannya. Bibit pisang ini dibagi ke dalam dua jenis yakni anakan muda dan anakan dewasa. Jauh lebih baik jika menggunakan jenis yang kedua sebab sudah memiliki bakal bungan dan cadangan makanan dalam bonggolnya sudah banyak. Pilih bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.

Pengolahan Awal Medium Tanam

Pembukaan lahan harus tetap memperhitungkan faktor iklim, letak pasar atau industri, kemananan sosial dan juga prasarana ekonomi. Untuk membuka lahan tanam dalam budidaya pisang kepok, langkah pertama dimulai dengan pembasmian gulma, semak-semak, rumput dan juga melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan sengkedan dan juga saluran pengeluaran air kelak.

Tanap perlu dibuatkan sengkedan atau teras dengan lebar yang bergantung pada kemiringan medim tanam. Adapun lambung sengkedan sebaiknya didanggah dengan menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Jauh lebih baik lagi jika ditanamai tumbuhan legume seperti lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. Legume juga memasuk unsur hara N dan mampu menahan angin yang bisa merusak tanaman pisang. Sementara itu saluran pembuangan air dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil serta pada tanah yang datar Pada permukaan landasan juga sisi luar sebaiknya ditanami rerumputan agar terhindar erosi.

Penanaman

Bibit pisang sebaiknya ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar agar di 3 bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang. Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayor. Kebanyakan kebun pisang di Asia dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam bersama dengan kopi, kelapa,kakao dan lain-lain. Ini tentunya memberikan keuntungan ganda bagi petani.

Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanamnya berat, dan 30 x 30 x30 cm jika medium tanamnya cukup gembur. Jarak tanam sebaiknya 3 x 3 m jika tanah kondisinya sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Proses penanaman dilakukan pada awal musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan September menuju oktober. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organik misalnya kompos dan kandang masing-masing 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen.

Pemeliharaan

Penting untuk melakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Satu rumpun seharusnya hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Jika lebih maka sebaiknya dilakukan penjarangan. Sementara itu, proses penyiangan rumput maupun gulma haris dilakukan secara tertaur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Langkah penyiangan ini sebaiknya dilakukan dengan langkah penggemburan agar akar dan tunas makin banyak.

Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah kering perlu untuk disingkirkan. Hal ini harus rutin dilakukan. Sementara itu langkah pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium dalam jumlah yang cukup besar. Dan dalam 1 hektar pohon pisang butuh kira-kira 207 kg pupuk urea, 608 kg KCI, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Pemupikan pertama dilakukan setelah 6 bulan dari jarak tanamnya.

Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Langkah ini dilakukan dengan mengairi saluran air yang telah dibuat dan terletak di antara bebarisan tanaman pisang itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah memberi musa atau daun kering maupun yang basah. Musa ini berperan untuk mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma. Namun jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang berakar dangkal.

Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipoting sebab jika tidak, keberadaan jantung tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang telah berkembang secara sempurna, semua tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan plastik bening. Sebaiknya gunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan jangan lupa beri lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. jarak antara masing-masing lubang sekitar 7,5 cm.

Hama Dan Penyakit

Ada banyak hama yang perlu diwaspadai salam usaha budidaya pisang kepok antara lain ulat daun atau erienota thrax. Ia menyerang daun dan membuatnya menggulung dan sobek. Ulat ini bisa ditanggulangi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah uret kumbang. Ia menyerang kelopak daun juga batang dengan menciptakan lorong-lorong. Solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun pisang dan bersihkan dari sisa batang pisang yang busuk. Hama lainnya adalah nematode danulat bunga. Keduanya bisa juga diatasi dengan insektisida. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pisang adalah penyakit darah, panama, bintik daun, daun pucuk, layu oleh bakteri bacillus dan masih banyak lagi lainnya.

Pemanenan

Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan. Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan juga bentuk buah. Daun bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan bisa dimulai. Buah yang sudah cukup matang berumur antara 80 sampai 100 hari. Lokasi jual buah juga harus diperhatikan agar buah tidak busuk sebelum sampai di konsumen. Sebaiknya, buah pisang disimpan minimal 10 hari sebelum tiba di konsumen.
(sumber : khasiatbuahpisang.blogspot.com)

Kamis, 04 April 2013

Cara sederhana menanam singkong yang baik agar hasilnya maksimal

Cara sederhana menanam singkong yang baik agar hasilnya maksimal

banyak petani yang belum memahami cara menanam singkong dengan hasil maksimal , oleh karena itu saya berikan tip sebagai berikut :
  • Persiapan lahan
    Lahan harus dicangkul dengan sistem tanah digundukan seperti mau menanam cabai tetapi isikan didalam tanah gundukan dengan sampah kering atau rumput atau batang padi yang sudah dipanen atau semua dauan daunan kering apa saja , yang penting sampah daun , maksudnya nanti pada saatnya dapat digunakan sebagai pupuk murah
  • Buat lajur aliran air diantara gundukan agar air tidak merendam tanah gundukan .
  • Tanam bibit , semua jenis pohon singkong dengan jarak 0,75 Cm , sehingga ada jarak jangan terlalu rapat , dan jangan kebalik batang bibitnya yang tua dibawah
  • Rawat selama tunas mulai muncul jangan ada rumput disampingnya agar unsur hara tanaman khusus untuk tanaman singkong
  • Jaga agar bibit terpenuhi unsur air tetapi tidak sampai basah terendam
  • Pada umur 4 bulan diberi pupuk kandang tambahan agar lebih maksimal tumbuhnya terutama daun , biarkan tumbuh yang penting unsur sinar matahari maksimal tidak ada tumbuhan yang menghalangi .
  • Umur 10 bulan sampai 1 tahun sudah bisa dipanen dengan hasil luar biasa , buktikan !!
(sumber : http://cahayabintangbaru.blogspot.com)

Resep membuat serabi saus santan

Resep membuat serabi saus santan
Kue serabi adalah kue tradisional Indonesia yang khas. Banyak jenis kue serabi, ada serabi kocor khas Yogya, serabi Notosuman Solo dan yang kali ini adalah serabi khas Bandung. Serabi yang diberi kuah saus santan ini memang akan terasa nikmat bila disuguhkan dengan secangkir teh hangat.

Bahan dasar serabi ada yang berasal dari tepung terigu , tepung beras atau campuran keduanya. Tips yang perlu kita perhatikan dalam pembuatan kue serabi yaitu gunakan wajan dari tanah liat dan jangan ditutup sebelum serabi berlubang banyak. Hal ini dilakukan agar kue serabi berlubang-lubang meyerupai sarang tawon.

Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan alat masak modern yang sedang trend saat ini seperti cetakan anti lengket 7 lubang atau cetakan dari besi/alumunium. Semuanya kembali bagaimana kita mengolahnya agar terlihat serabi yang   menarik dan tentunya dengan rasa yang enak.

Ini salah satu cara membuat Serabi Saus Santan :

Bahan:
  • 600 ml santan, dari ½ butir kelapa
  • 250 gram tepung terigu
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt baking powder
  • 1 butir telur, kocok sebentar
  • ½ sdt soda kue
  • ½ sdt cuka
  • 1 sdt minyak goreng, untuk mengoles

Saus Santan :
  • 1000 ml santan encer
  • 400 gram gula merah. iris tipis
  • 100 gram gula pasir
  • ½ sdt garam
  • 4 lembar pandan, ikat

*** Rebus dan aduk santan bersama gula, garam dan daun pandan hingga mendidih. Pakai api sedang agar santan tidak pecah. Saring. Hasil jadi ± 600 ml.

Cara membuat serabi :
  • Didihkan santan, angkat, sisihkan hingga hangat. Campur tepugn, garam, baking powder dan telur dalam satu wadah. Aduk dengan sendok kayu sambil tuangi 250 ml santan hangat. Setelah rata, masukkan sisa santan, soda kue dan cuka. Aduk dengan kocokan kawat bentuk balon selama ± 5 menit.
  • Panaskan wajan serabi, olesi mintay. Pastikan wajan telah panas, lalu tuang 1 sendok sayur (± 60 ml) adonan, tunggu hingga adonan berlubang-lubang mulai dari pinggirnya.
  • Jika lubang sudah cukup banyak, tutup wajan supaya serabi cepat matang. Setelah beberapa kali dipakai, wajan tidak perlu diminyaki lagi.
  • Hidangkan serabi bersama saus santan.
untuk 30 buah

Catatan :

Sebagai pengganti minyak olesan, bisa dipakai kemiri yang digerus dan dibungkus kain. Oleskan ke wajan serabi sebelum dituangi adonan. Rasa serabi akan lebih gurih. Untuk membuat serabi pandan (warna hijau), tambahkan 50 ml air daun suji dan kurangi santan dalam jumlah yang sama.

Selamat mencoba

Sumber Prima Rasa

Membuat kerajinan dari plastik bekas

 Plastik merupakan bahan yang tidak dapat terurai. Oleh karenanya, jika anda memiliki plastik bekas sebaiknya anda kumpulkan dan mendaur ulangnya, selain bisa dimanfaatkan kembali anda juga sudah menyelamatkan lingkungan anda dari sampah-sampah plastik yang merusak lingkungan.
Bayak sekali plastik bekas yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan dari plastik bekas, seperti misalnya kerajinan dari botol plastik bekas yang dipotong-potong menjadi manik-manik atau dibuat vas bunga, kantong plastik bisa dijadikan tas yang cantik, dan masih banyak lagi ide-ide kreatif yang bisa anda terapkan untuk memanfaatkan limbah plastik yang sangat melimpah.

Kerajinan dari Plastik Bekas
Jika anda memiliki sisa plastik yang berwarna-warni dan menarik, anda dapat menggunakannya untuk membuat manik-manik untuk perhiasan dari kantong plastik.Dengan langkah sederhana berikut ini, anda dapat melakukannya dengan mudah. Potong segitiga dengan ukuran 9 cm sisi luar dari kantong dan, dengan menggunakan kuas, lapisi plastik segitiga tersebut dengan lem. Sejajarkan dasar segitiga dengan sedotan, dan bungkus segitiga plastik menggunakan jerami. Biarkan sampai kering. Setelah kering, potong jerami pada seluruh sisi segitiga yang telah direkatkan.
Atau, anda bisa membuat kerajinan dari botol plastik bekas untuk pot tanaman dengan membersihkannya dab membilas tabung plastik. Kemudian dipotong menjadi dua, memotong tepat di bawah pegangan. Menggunakan palu dan paku, melubangi untuk drainase dibagian bawah tabung. Untuk mempercantik tampilan botol bekas, anda dapat melapisi dengan potongan-potongan kain atau kertas. Rekatkan dengan lem kain atau kertas melingkari botol. Hias sesuai dengan selera anda.
Anda juga dapat meniru untuk membuat lampion dari botol bekas, seperti yang dilakukan oleh industri rumahan yang berada di Jakarta Barat. Mereka memanfaatkan botol bekas untuk membuat lampion dan dijual dengan harga yang tinggi, atau setidaknya jauh dari nilai botol bekas yang tidak berguna. Sangat mudah untuk mendapatkan botol bekas ditempat sampah, atau jika anda tidak ingin repot untuk mendapatkan botol bekas dalam jumlah banyak, anda dapat membeli dari pemulung dengan harga yang sangat murah.

Kerajinan dari Botol Plastik Bekas
Masih banyak ide-ide lain yang bisa anda terapkan, gunakan daya kreatifitas anda untuk melakukan daur ulang sebagai langkah nyata memanfaatkan limbah plastik bekas sekaligus untuk menyelamtkan lingkungan anda dengan melakukan penghijauan agar lebih sehat dan asri.
Anda dapat meniru dan atau memodifikasi dari contoh-contoh gambar kerajinan dari botol plastik bekas berikut ini. Selain bisa mendatangkan keuntungan bagi anda juga menjadi suatu karya seni yang indah.






Memanfaatkan limbah plastik bekas bisa menjadikan sebagai peluang usaha anda. Dengan modal yang cukup murah, gunakan sedikit keterampilan anda, anda dapat mendapat keuntungan. Intinya adalah kemauan, kreatifitas dan dibarengi kerja keras yang nyata, maka tidak diragukan lagi, anda dapat menjadi pebisnis yang sukses....
(sumber : http://sampah-bermanfaat.blogspot.com/2012/12/membuat-kerajinan-dari-plastik-bekas.html)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More